My Diary.
to Share my Life Events

Persaingan Bahasa Indonesia dalam Bidang IPTEK di Masa Depan

PERSAINGAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA ASING DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI MASA DEPAN
Adi Nurachman
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
email:
adinurachman5@gmail.com

Abstrak
Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kurang diminati dikalangan remaja di Indonesia karena kalah bersaingnya dengan bahasa Asing dan bahasa gaul. Di era globalisasi tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa pun akan ikut andil dalam persaingan. Surat Menteri Dalam Negeri menerbitkan buku tentang pendidikan dan kebudayaan yang mengacu agar masyarakat sadar akan pentingnya bahasa Indonesia, dan bisa melestarikannya agar tidak punah. Adapun data yang dapat diperoleh dari hasil survey dan wawancara tentang masalah persaingan bahasa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan. Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberhasilan pembinaan dan pengembangan bahasa. Gengsi sosial bahasa Indonesia masih kalah tinggi dengan gengsi sosial bahasa asing. Memberikan penghargaan yang proporsional adalah salah satu cara agar masyarakat dapat melestarikan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kata kunci: bahasa, era globalisasi, persaingan bahasa, masyarakat Indonesia, pelestarian bahasa.

1.     PENDAHULUAN
          Di zaman yang sudah dibilang sebagai zamannya globalisasi ini Bahasa Indonesia sangat kurang diminati oleh masyarakat umum, mungkin karena muncul kata-kata yang baru seperti bahasa alay atau bahasa gaul ini membuat orang-orang hampir tidak mengetahui bahasa baku/formal dari Bahasa Indonesia itu sendiri. Kita sebagai warga negara Indonesia apalagi sebagai pemuda dan pemudi bangsa ini harusnya mampu untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa negeri kita sendiri. Akan tetapi, di sisi lain Bahasa Indonesia mulai terganggu dan terasingkan di Dunia globalisasi ini dengan adanya bahasa asing dari negara maju yang mampu bersaing dalam bidang Ilmu dan Teknologi. Sekarang sudah banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang sedang fokus untuk menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Hal ini akan membawa dampak dengan ditutupnya atau dihilangkannya pelajaran Bahasa Indonesia di sebagian sekolah di Indonesia karena mewajibkannya untuk berbahasa asing bukannya Bahasa Indonesia itu sendiri. Secara tidak langsung  juga,  bangsa Indonesia disaat ini sudah melukai hati para leluhur yang sudah berjuang mati-matian demi kemerdekaan Indonesia dan hal ini akan menghilangkan wibawa dan identitas bangsa Indonesia di kancah dunia Internasional dan di mata dunia.
          Pada tanggal 16 Maret 1995 Indonesia pernah mengerluarkan Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia tentang Penertiban Penggunaan Bahasa Asing. Instruksi yang berisi pada surat itu untuk mengubah papan nama perdagangan di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain mengeluarkan Surat Menteri Dalam Negeri, pada bulan Mei 1995 Departemen   Pendidikan   dan   Kebudayaan   menerbitkan   buku   yang   berjudul   “Pedoman Pengindonesiaan Nama dan Kata Asing”, papan nama, papan petunjuk, kain rentang, dan papan iklan di sejumlah kota di Tanah Air menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulisan bahasa Asing masih diperbolehkan dengan syarat harus dituliskan di bagian bawah bahasa Indonesia dengan huruf Latin yang lebih kecil. Hal ini merujuk agar sebagai warga negara Indonesia, kita dapat melestarikan bahasa Indonesia itu sendiri dengan tutur bahasa yang baik dan benar. Adapun tujuan dalam penelitian kali ini adalah untuk mengetahui persaingan bahasa Indonesia dengan bahasa asing lainnya dalam dunia internasional maupun di Indonesia itu sendiri di masa depan.

2.     METODE PENELITIAN
          Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian menggunakan survey dengan tipe dampak dan perkembangan. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan, subjek penelitian untuk studi kualitatif adalah dikalangan teman teman dan kerabat dekat mendapatkan berbagai aspirasi yang mungkin dapat tersalurkan kedepannya. Dengan adanya studi kasus ini, kita dapat mengetahui dampak dan pengaruh yang akan terjadi di masa depan, baik dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah (1) kuesioner tentang persaingan maupun perkembangan bahasa Indonesia di masa depan (2) wawancara kepada beberapa teman, kerabat dekat dan juga keluarga (3) memberikan opini tentang dampak yang terjadi nantinya (4) penilaian proses berbentuk catatan lapangan (5) dokumentasi pensurveyan data penelitian. Penelitian ini menghasilkan satu jenis data yang diperoleh yakni data pensurveyan pendapat maupun kritikan dengan tema perkembangan berbahasa di masa yang akan datang.

3.     HASIL DAN PEMBAHASAN
a.      Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji dan survey yang sudah saya lakukan dengan beberapa kuesioner dan hasil lapangan yang sudah tercatat tentang nasib bahasa Indonesia di masa depan nanti, yaitu disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1
Hasil survey tentang persaingan Bahasa Indoensia di masa depan
The percentage bahasa can compete according the survey
The percentage bahasa can’t compete according the survey
The percentage bahasa may be compete according the survey
10%
70%
20%

          Tabel diatas menunjukkan bahwa lebih dari 50% bahasa Indonesia tidak bisa bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan dalam dunia Internasional, dan hanya 20% saja yang yakin bahwa bahasa Indonesia dapat bersaing. Dengan penelitian ini kita bisa mengambil kesimpulan dari tanggapan masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia di masa depan.
Tabel 2
Hasil wawancara tentang persaingan Bahasa Indonesia di masa depan
“ Persaingannya sepertinya akan lemah, karna kita tau dan kita sendiri sudah melihat saat ini saja teknologi yg dekat dengan kita seperti komputer tidak di setting dengan bahasa indonesia.. Itu sudah menandkan bahwa tidak mampu bersaing, kita lihat saja hal seperti itu ... Bahasa indonesia juga kalah karna saat ini orang orang atau anak muda sudah dan begitu banyak yang meninggalkan bahasa indonesia terutama bahasa indonesia yang baik dan benar.. Mereka begitu hebat dalam bahasa asing karna apa? Karna mereka ingin mengejar masa depan yang cemerlang “ by Asrika Vitawati
“ Jika asing disitu adalah semua bahasa di dunia, indonesia tentu ada kesempatan untuk bersaing, tp tetap faktor internal yg paling penting, jika ingin sebuah budaya dikenal bahkan ditiru dunia, bangsa tsb harus membuat sesuatu yang luar biasa, salah satunya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, putra putri bangsa itu amat sangat cerdas, emas pun tak absen untuk direbut dr ajang internasional, masalahnya adalah kurang berkualitasnya wadah yg menanggulangi orang2 cerdas itu, diperlukan pemerataan dalam segala aspek, dan juga penanaman sikap jujur, disiplin, dan kerja keras bukan tidak mungkin budaya bangsa indonesia menjadi kiblat bangsa asing, termasuk bahasa indonesia, tak menutup kemungkinan bisa mengalahkan pamor bahasa inggris, prancis, jepang, dan tiongkok “ by Aqilla Nabil M
“ punten, kata saya sih bahasa indonesia belum mampu untuk barsaing dengan bahasa asing kalau untuk bidang iptek. soalnya abstrak kita orang indonesia aja masih harus ada bahasa inggrisnya, itu satu. dua, jurnal internasional terbitan kita juga harus berbahasa inggris. tiga, artikel ilmiah atau jurnal terbaru juga masih banyak diterbitin sama orang asing. sarannya sih kita kita harus banyak nerbitin hasil penelitian dulu, mau bentuk artikel atau jurnal, bebas. jadi orang asing bakal tertarik ke kita baru kita mulai invasi bahasa deh biar bisa bersaing “ by Akhmadi Handi
Berdasarkan table diatas, itu adalah beberapa komentar dari hasil survey wawancara yang telah saya lakukan selama dalam penelitian ini.


b.      Pembahasan
Persaingan bahasa Indonesia dalam Negeri maupun dunia Internasional
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang seharusnya kita junjung tinggi di Negeri kita tercinta ini, seperti khalayaknya kita mencintai negeri kita. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju setiap tahunnya, tentu dapat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa di dunia ini juga. Seperti halnya suatu negara yang menemukan atau menciptakan suatu teknologi modern yang sangat berpengaruh bagi dunia Internasional, sebagai contohnya negara Jepang yang membuat berbagai macam robot yang dapat membantu memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, bahkan menjadi teman sehari-hari. Sangat berkesan memang jika sebuah robot bisa menjadi teman sehari-hari kita nantinya, seperti halnya di film animasi jepang yaitu Doraemon yang tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah robot yang bisa menjadi teman hidup untuk Nobita dan dapat berbagi cerita bahkan dapat memberi pertolongan juga. Memang terdengar tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, karena perkembangan teknologi semakin tahun semakin canggih dan luar biasa bisa membuat orang terheran-heran dengan penemuan-penemuan yang sulit dipahami bagi orang biasa. Kembali pada pembahasan, bagaimana dengan persaingan bahasa Indonesia yang akan terjadi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan? Tentu ini adalah sebuah PR besar bagi negara Indonesia bukan hanya di dunia Internasional tetapi juga di dalam negeri sendiri. Untuk bisa bersaing dalam dunia Internasional terutama dalam permasalahan bahasa, mungkin Indonesia berada di ujung tanduk, karena permasalahan bahasa Indonesia tidak hanya di dunia Internasional tetapi juga di dalam negeri sendiri seperti saat ini, adanya bahasa gaul atau bahasa alay yang mengubah arti kata suatu ucapan yang membuat bahasa Indonesia yang berada pada KBBI sudah tidak dihiraukan lagi. Permasalahan ini seharusnya bisa membuat orang-orang sadar terutama remaja di Indonesia ini, karena dengan adanya bahasa alay Indonesia sulit untuk bersaing di dunia Internasional. Bukan hanya bahasa alay atau bahasa gaul saja yang membuat bahasa Indonesia kalah bersaing di negeri sendiri, karena dengan adanya sekolah-seoklah yang bertaraf Internasional (SBI), bahasa Indonesia kalah tersaingi di negeri sendiri dengan bahasa asing. SBI ini mewajibkan para siswanya untuk berbahasa asing di setiap harinya dan menjadikan bahasa asing sebagai bahasa wajib, oleh karena itu bahasa Indonesia itu sendiri mungkin akan terhapuskan di negeri sendiri jika setiap sekolah menggantikan bahasa Indonesia yang wajib menjadi bahasa asing. Kembali pada persaingan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan. Bahasa Indonesia kini sudah kalah bersaing di negeri sendiri, dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mungkin kebanyakan dari semua penemuan ataupun karya yang sudah diciptakan, bahasa yang digunakan dalam produknya menggunakan bahasa Asing karena untuk menarik perhatian dalam dunia perdagangan Internasional, karena orang-orang lebih mempercayai produk buatan negara-negara maju dibandingkan dengan negara berkembang seperti negara Indonesia ini. Tentu saja Indonesia sudah kalah dalam berbagai aspek, baik itu dari ilmu pengetahuan teknologi maupun dari aspek bahasa.
Tantangan dan peluang pada era globalisasi
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Sebagaimana dikemukakan oleh Featherston (dalam Lee, 1996), globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semaki luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai negara. Berbagai peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya dapat dikategorikan atas dua, yaitu tantangan internal dan tantang eksternal. Tantang internal berupa pengaruh negatif bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat. Tantangan eksternal datanga dari pengaruh negatif bahasa asing (teruatama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakata tanpa proses pembentukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris. Pada masa-masa mendatang, terutama pada era global ini, sumber daya manusia memegang peranan yang sangat menentukan kadar keberhasilan sesuatu, termasuk keberhasilan pembinaan dan pengembangan bahasa. Oleh karena itu, para pemegang kebijakan dan pelaksana di lapangan harus pandai-pandai memanfaatkan peluang sebaik-baiknya, sekecil apa pun peluang itu. Masalah pembinaan dan pengembangan bahasa selama ini telah memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini tidak berarti di seputar itu tidak ada hambatan atau tantangan yang memerlukan penanganan yang serius. Pada masa-masa mendatang pembinaan dan pengembangan bahasa dihadapkan kepada berbagai tantangan yang apabila hal itu tidak ditangani dengan sungguh-sungguh akan menjadi kerikil-kerikil tajam yang dapat menghambat usaha tersebut.

4.     KESIMPULAN
Jika kita berbicara tentang gengsi sosial dalam huungannya dengan bahasa Indonesia secara jujur masih memerlukan penanganan yang serius, baik yang menyangkut pembinaan maupun pengembangannya. Gengsi sosial bahasa Indonesia masih kalah tinggi dengan gengsi sosial bahasa asing (terutama bahasa  Inggris) memang kita akui, dan hal ini merupakan tantangan. Namun, hal ini janganlah kita tinggal diam dan pesimis. Sebaliknya, kita harus melakukan upaya-upaya yang dapat mengangkat gengsi sosial atau martabat bahasa Indonesia sehingga dapat sejajar dengan bahasa asing yang sudah maju, mempunyai nama (prestise), dan berpengaruh besar di kalangan masyarakat. Salah satu cara yang bisa dilakukan agar bahasa Indonesia mempunyai gengsi sosial yang tinggi di kalangan masyatakat Indonesia adalah memberikan penghargaan yang proporsional kepada anggota masyarakat yang mampu berbahasa Indonesia (baik lisan maupun tulis) dengan baik dan benar, sebagai bagian dari prestasi yang bersangkutan. Misalnya, sebagai persyaratan pengangkatan pegawai negeri atau karyawan, sebagai persyaratan promosi jabatan, pemberian royalti yang layak kepada penulis/pengarang di bidang masing-masing dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5.     REFERENSI
Abidin, Yunus. dkk. (2015) Kemampuan Menulis Berbicara Akademik. Bandung: Rizqi Press.
Alwi, Hasan. (2000) Tata bahasa baku bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Muslich, Masnur. (2010) Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi: Kedududkan, Fungsi, Pembinaan, dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara
Saukah, Ali. (2003) Pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Wurianto, Arif Budi. (2002) Globalisasi, Teknologi Informasi, dalam Peran Bahasa. Linguistik Indonesia
Adi Nurachman Adi Nurachman Author

SCIENCE & TECHNOLOGY

Games & Multimedia

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Subscribe Here

Recent

Flickr

Blogger templates

Comments

Blogger templates

About

Social Media

Popular Posts

Popular Posts